M. Imam Akbar |
Rubrik mahasiswa berprestasi edisi kali ini akan
membahas tentang profil mahasiswa berprestasi bernama Muhammad Imam Akbar, yang
merupakan salah satu mahasiswa teladan dari angkatan 2012 di lingkungan kampus
Universitas Sriwijaya khususnya Fakultas Hukum UNSRI. Mahasiswa asal lubuk
linggau ini telah banyak sekali menjuarai berbagai macam lomba,
diantaranya ia pernah menjadi delegasi Indonesia pada kegiatan international Youth Leader’s Submit di Filipina pada tahun 2014 pada tanggal 14-15 Februari lalu dan di tahun yang sama pula, ia juga menjadi delegasi Indonesia pada konferensi kebudayaan di Kuala Lumpur, Malaysia.
diantaranya ia pernah menjadi delegasi Indonesia pada kegiatan international Youth Leader’s Submit di Filipina pada tahun 2014 pada tanggal 14-15 Februari lalu dan di tahun yang sama pula, ia juga menjadi delegasi Indonesia pada konferensi kebudayaan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pria yang akrab disapa Imam,
ternyata juga merupakan
Co-Founder (Salah Satu Penggagas/Penemu) Organisasi (NGOs) bertaraf
Internasional yaitu, ASEAN Youth Leaders'
Association (AYLA) yang merupakan
organisasi pemuda ASEAN yang bergerak di bidang peran kepemudaan dan pendidikan untuk berkontribusi pada
negara-negara di ASEAN. Organisasi ini terbentuk pada tanggal 14 Februari 2014
ketika mengikuti acara International Youth
Leaders' Submit 2014 di
Manila, Filipina. Pada bulan Juni yang akan datang, organisasi ini
diundang oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Duta Besar
Indonesia untuk Amerika Serikat yang akan mempresentasikan mengenai organisasi kepemudaan ini di KEMENPORA dalam
acara Conference on Indonesian Foreign
Policy 2015. Ia berkata bahwa pengalaman
yang didapatkanya selama ini merupakan suatu pengalaman yang didapat sebagai
suatu pemahaman bahwa dunia ini sangatlah luas ketika kita mengenal berbagai
orang-orang dari berbagai negara. Menurutnya, dengan melalui pengalaman ke
berbagai negara, kita bisa saling sharing/bertukar pikiran mengenai kebudayan,
perekonomian dan peradaban yang
beragam dari berbagai negara yang berbeda. Tidak hanya itu saja, banyak
pula isu-isu yang bisa kita jadikan bahasan dan
salah satu isu yang diangkat pada konferensi yang saya ikuti adalah tentang Asean
Economic Community 2015.
Mahasiswa muda ini sudah mulai menyukai debat sejak ia
masih duduk di bangku SMP. Hanya saja, ia belum pernah mengikuti kompetisi debat
sebelumnya, sampai di jenjang SMA ia sempat ikut debat bahasa inggris tetapi tidak
sampai menjadi perwakilan di sekolahnya. Sampai pada akhirnya, di saat ia
memasuki perkuliahan, ia baru bisa menemukan organisasi yang mampu mengakomodir
mahasiswa-mahasiswa yang menyukai debat yaitu BO THEMIS. Hingga akhirnya ia
menjadi ketua umum dari BO THEMIS tahun 2014/2015 di Fakultas Hukum UNSRI. Dimana BO ini merupakan
salah satu organisasi kemahasiswaan yang bergerak di bidang seni hukum dan seni
murni. Disini, mahasiswa dapat belajar debat, belajar tentang mosi-mosi yang diperdebatkan,
cara menafsirkan undang-undang dasar dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
dunia perdebatan. Oleh karena itulah Imam si mahasiswa berprestasi ini dapat
mengekslpor minat dan bakatnya terhadap debat dan berhasil menjuarai beberapa
lomba debat.
Dalam hal membagi waktu antara perkuliahan dan
mengikuti organisasi ini menurut Imam
lumayan susah susah gampang. Baginya
hidup itu pilihan dan ia memilih untuk aktif di dalam perkuliahan dan juga
aktif di dalam organisasi atau yang sering disebutnya dengan akademisi yang berbasis
organisatoris,
jadi
ia dapat
memiliki kewajiban untuk memenuhi harapan orang tua dengan prestasinya, namun tidak ia pungkiri bahwa softskill juga sangat dibutuhkan di
dunia kerja nanti yang belum tentu
bisa dapatkannya
di perkuliahan
saja.
Tak lupa juga ia memberikan pesan kepada teman-teman dan adik-adik dikampus FH
UNSRI yang galau dalam memilih urusan antara perkuliahan dengan organisasi. Ia
berstatement bahwa, “Ketika
kita berkecimpung atau berfokus di suatu
tujuan hanya ada 2 pilihan, kita berhasil total atau gagal total, jadi intinya totalitas
harus diutamakan, kalau kita hanya ingin
kuliah saja makan kita harus total dalam berkuliah begitupun kalau kita akan
kuliah sambil bergorganisasi kita harus total juga namun tetap
tidak mengabaikan kuliah dan dampak positif yang akan kita dapat dalam
organisasi itu”.
Ia mengibaratkan dirinya sebagai mangga yang belum
matang, karena menurutnya ilmu yang didapatkannya itu belum seberapa dan ia tidak ingin merasa cepat puas . Baginya,
selama ia mampu untuk lebih baik lagi kedepannya ia pasti bisa mendapatkan ilmu
yang lebih banyak dan rencana yang akan dilakukan Imam selanjutnya
dalam waktu dekat ini, ia akan mengikuti kompetisi debat yang diselenggarakan
oleh Mahkamah Konstitusi di Jambi Regional Barat. (EFA)
ConversionConversion EmoticonEmoticon